Pusat data (Bahasa Inggris: data center) adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk menempatkan sistem komputer dan komponen-komponen terkaitnya, seperti sistem telekomunikasi dan penyimpanan data. Fasilitas ini biasanya mencakup juga catu daya redundan atau cadangan, koneksi komunikasi data redundan, pengontrol lingkungan (mis. AC, ventilasi), pencegah bahaya kebakaran, serta piranti keamanan fisik.
Syarat Utama untuk Suatu Data
Center
Disain dan perencanaan data
center harus memperhatikan minimum aspek-aspek berikut :
1. Lokasi aman, memenuhi syarat sipil
bangunan, geologi, vulkanologi, topografi
2. Terproteksi dengan sistem cadangan,
untuk sistem catudaya, pengatur udara/lingkungan, komunikasi data
3. Menerapkan tata kelola standar data
centermeliputi :
1) Standar Prosedur Operasi
2) Standar Prosedur Perawatan
3) Standar dan Rencana Pemulihan dan
Mitigasi Bencana
4) Standar Jaminan Kelangsungan Bisnis
Kategori
Data Center
Berdasarkan fungsinya, data center
dibagi menjadi 2 kategori umum yaitu:
1.
Internet
Data Center :
hanya untuk mendukung aplikasi terkait dengan internet saja, biasanya dibangun
dan dioperasikan oleh service provider atau perusahaan yang memiliki model
bisnis berdasarkan pada Interner Commerse
2.
Corporate/Enterprise
Data Center :
mendukung semua fungsi yang memungkinkan berbagai model bisnis berjalan pada
layanan Internet, intranet, dan keduanya.
Perancangan
Pusat Data yang Ideal
Kriteria perancangan sebuah data
center secara umum antara lain adalah:
1. Ketersediaan
Data center diciptakan untuk mampu memberikan operasi yang berkelanjutan dan terus-menerus bagi suatu perusahaan baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan terjadinya suatu kerusakan yang berarti atau tidak. Data center harus dibuat sebisa mungkin mendekati zero-failure untuk seluruh komponennya.
Data center diciptakan untuk mampu memberikan operasi yang berkelanjutan dan terus-menerus bagi suatu perusahaan baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan terjadinya suatu kerusakan yang berarti atau tidak. Data center harus dibuat sebisa mungkin mendekati zero-failure untuk seluruh komponennya.
2. Scalability dan Flexibility
Data center harus mampu beradaptasi dengan
pertumbuhan kebutuhan yang cepat atau ketika adanya servis baru yang harus
disediakan oleh data center tanpa melakukan perubahan yang cukup berarti bagi data
center secara keseluruhan.
3. Security
Data center menyimpan berbagai aset perusahaan yang berharga, oleh karenanya sistem keamanan dibuat seketat mungkin baik pengamanan secara fisik maupun pengamanan non-fisik.
Data center menyimpan berbagai aset perusahaan yang berharga, oleh karenanya sistem keamanan dibuat seketat mungkin baik pengamanan secara fisik maupun pengamanan non-fisik.
Kriteria tersebut diaplikasikan pada
beberapa aspek berikut:
LOKASI
- Berada di luar radius mitigasi bencana/gunung berapi (>15km)
- Tidak berada dalam jalur pataha geologi
- Jika merupakan data center untuk Disaster Recovery, minimum berjarak > 40km dari data center utama
- Cukup tersamarkan dari pengenalan publik (tidak ekspose)
SARANA PENUNJANG
- Generator listrik cadangan
- CatuanPLN, dengan minimum 2 sumber pembangkit yang berbeda untuk tier tinggi
- Uninterruptible Power Supply (UPS), dengan baterai berkapasitas memadai yang mampu menyediakan pasokan daya sebelum Genset dihidupkan
- Pengatur udara (HVAC, Heating, Ventilation, and Air Conditioning), yang mampu menjaga suhu dan kelembaban
- Sistem Pentahanan(Grounding), tahanan pentanahan terintegrasi < 0,5 ohm
KOMUNIKASI
- Memiliki koneksi komunikasi data network lebih dari 1 sumber dengan lebih dari 1 operator untuk tier tinggi
- Jika diperlukan, penyiapan koneksi komunikasi data dapat menggunakan akses satelit
- Penyiapan jalur komunikasi untuk kordinasi dan komando, misal menggunakan radio HF/SBB
- Pengamanan jalur komunikasi untuk menjaga confidentiality suatu data /informasi
Servis
Utama pada Data Center
Infrastruktur
yang Menjamin Kelangsungan Bisnis
Aspek-aspek yang mendukung
kelangsungan bisnis ketika terjadi suatu kondisi kritis terhadap data center.
Aspek-aspek tersebut meliputi kriteria pemilihan lokasi data center,
kuantifikasi ruang data center, laying-out ruang dan instalasi data
center, sistem elektrik yang dibutuhkan, pengaturan infrastruktur jaringan
yang scalable, pengaturan sistem pendingan dan free suppresion
Infrastruktur Keamanan Data Center
Terdiri dari sistem pengamanan fisik
dan non-fisik pada data center. Fitur sistem pengamanan fisik meliputi
akses user ke data center berupa kunci akses memasuki ruangan (kartu akses atau
biometrik) dan segenap petugas keamanan yang mengawasi keadaan data center
(baik di dalam maupun di luar), pengamanan fisik juga dapat diterapkan pada
seperangkat infrastruktur dengan melakukan penguncian dengan kunci gembok
tertentu. Pengamanan non fisik dilakukan terhadap bagian software atau sistem
yang berjalan pada perangkat tersebut, antara lain dengan memasang beberapa
perangkat lunak keamanan seperti access
control list, firewall, IDS
dan host IDS fitur-fitur keamanan pada Layer 2 (data link layer) dan
Layer 3 (network layer) disertai
dengan manajemen keamanan.
Optimasi
Aplikasi
Akan berkaitan dengan layer 4 (transport
layer) dan layer 5 (session layer)
untuk meningkatkan waktu respon suatu server. Layer 4 adalah layer end-to-end
yang paling bawah antara aplikasi sumber dan tujuan, menyediakan end-to-end flow control, end-to-end error detection and correction,
dan mungkin juga menyediakan congestion
control tambahan. Sedangkan layer 5 menyediakan riteri dialog
(siapa yang memiliki giliran berbicara/mengirim data), token
management (siapa yang memiliki akses ke resource
bersama) serta sinkronisasi data (status terakhir sebelum link putus). Berbagai
isu yang terkait dengan hal ini adalah load
balancing, caching,
dan terminasi SSL, yang bertujuan
untuk mengoptimalkan jalannya suatu aplikasi dalam suatu sistem.
Infrastruktur
IP
Infrastruktur IP menjadi servis
utama pada data center. Servis ini disediakan pada layer 2 dan layer 3.
Isu yang harus diperhatikan terkait dengan layer 2 adalah hubungan antara
ladang server dan perangkat layanan, memungkinkan akses media, mendukung
sentralisasi yang reliable, loop-free, predictable, dan scalable.
Sedangkan pada layer 3, isu yang terkait adalah memungkinkan fast-convergence routed network (seperti
dukungan terhadap default gateway). Kemudian juga tersedia layanan
tambahan yang disebut [[Intelligent Network Services]], meliputi
fitur-fitur yang memungkinkan application services network-wide, fitur yang
paling umum adalah mengenai Qos (Quality
of Service), multicast (memungkinkan kemampuan untuk menangani
banyak user secara konkuren), private
LANS dan policy-based
routing.
Storage
Terkait dengan segala infrastruktur
penyimpanan. Isu yang diangkat antara lain adalah arsitektur SAN, fibre channel switching, replikasi, backup
serta archival.
Tier pada Data Center
Perancangan data center
berangkat dari kebutuhan yang ada, untuk kemudian didefinisikan berbagai
perlengkapan IT yang diperlukan beserta pemilihan teknologi berbarengan dengan
perencanaan infrastruktur data center yang lain. Ada 4 tier dalam
perancangan data center yang setiap tiernya menawarkan tingkat
availabilitas yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhan suatu data center
menurut TIA 942 (Telecommunication Industry Association).
Berikut diberikan tabel spesifikasi setiap tier pada data center:
Pengertian N di atas mengacu kepada
cacah komponen yang diperlukan agar seluruh pusat data dapat beroperasi pada
beban penuh. Sebagai contoh, apabila pusat data pada beban penuh memerlukan 5
unit AC, maka pusat data tier-4 mempersyaratkan total 2(5+1)=12 unit AC,
7 diantaranya sebagai cadangan. Untuk tier-3, maka hanya diperlukan 6 unit
AC, hanya 1 sebagai cadangan.
Next
Generation Data Center
Next generation data center menjadi isu utama pada data center
dalam beberapa tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang
meningkat pesat. Next generation data center akan bersifat service-oriented.
Langkah yang dilakukan untuk menuju Next generation data center antara
lain adalah:
- Konsolidasi, mengandung pengertian sentralisasi dan standardisasi dari semua perangkat yang ada sehingga menghasilkan suatu jaringan yang cerdas.
- Virtualisasi, mengatur sumber daya agar lebih efisien dan menjadi independen dari infrastruktur fisik.
- Otomatisasi, melakukan provisioning yang dinamis dan manajemen informasi untuk mencapai ketahanan bisnis.
- Business Continuance
- Green Data Center, yang bertujuan meningkatkan efisiensi pemakaian daya, karena konsumsi daya pusat data sudah sangat signifikan.
Layer-layer yang terdapat pada next
generation data center tidak jauh berbeda dengan aspek yang terdapat pada data
center umumnya, yaitu:
- Data Center Facilities meliputi bangunan gedung yang menjamin kelangsungan bisnis saat terjadi bencana, efisiensi energi, efisiensi pendingin udara dan sistem cabling.
- Data Center Infrastructure meliputi virtualisasi berbagai infrastruktur yaitu storage, server, jaringan, dan layanan jaringan.
- Data Center Applications and OS meliputi integrasi aplikasi dan OS menjadi suatu infrastruktur yang tervirtualisasi.
- Data Center Management meliputi provisioning, adaptibility, troubleshooting, dan visibility.
- Data Center Business Process meliputi operasi data center yang bersatu padu, perubahan proses dan tim, serta tingkat keterbacaan operasi, integrasi server, storage,dan jaringan
REFERENSI
0 komentar:
Posting Komentar