Kamis, 03 April 2014

Structured Cabling and Standards



Struktur pengkabelan adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dsb yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan. Struktur pengkabelan dan jaringan dapat juga dinamakan struktur tarik dan tekan, karena pada kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik, sedangkan kepada tiang-tiang pendukungnya hanya dilimpahkan gaya tekan.


Keuntungan struktur kabel :
1.      Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk menutup permukaan yang luas.
2.      Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah konstruksi.
3.      Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik.
4.      Memberikan efisiensi ruang lebih besar.
5.      Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik dibandingkan struktur tradisional.
6.      Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru.
7.      Cocok untuk bangunan yang bersifat permanen.

Kelemahan struktur kabel :
Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel adalah getaran. Struktur ini dapat bertahan dengan sempuna terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar. Dalam hal gejala resonansi yang umum dikenal dapat timbul dan mengakibatkan robohnya bangunan.
Struktur kabel sangat diperlukan karena beberapa hal berikut  :
1.      Memberikan fleksibilitas.
2.      Mendukung lingkungan yang beragam.
3.      Memastikan bahwa dapat diandalkan, kinerja tinggi.
4.      Memungkinkan untuk bergerak cepat, menambahkan, perubahan.



Struktur kabel bertujuan untuk yaitu :
1.     Menentukan sistem kabel yang umum.
2.     Untuk mengaktifkan perencanaan dan menginstal sistem kabel selama konstruksi / renovasi.
3.     Menetapkan persyaratan kinerja.
4.     Independen aplikasi.

Elemen - elemen struktur kabel yaitu :
1.      Horizontal Cabling
2.      Backbone Cabling
3.      Area Kerja(Work Area)
4.      Ruang Telekomunikasi (Telecommunication Room)
5.      Peralatan Ruangan
6.      Entrace Facilities
7.      Administration(TIA/EIA-606)

HORIZONTAL CABLING

Sistem pengkabelan horizontal terdiri dari kabel-kabel yang tersusun secara horizontal, terminasi mekanikal, dan patch cords (jumper). Pengertian horizontal disini adalah sistem pengkabelan akan berjalan secara horizontal baik diatas lantai ataupun di bawah atap. Ada beberapa servis atau system yang harus diperhatikan ketika mendesain suatu sistem pengkabelan secara horizontal, yaitu :
1.        Servis telekomunikasi meliputi suara, modem dan faksimile.
2.        Perlengkapan dasar switching.
3.        Koneksi manajemen komputer dan telekomunikasi.
5.        Koneksi keyboard/video/mouse (KVM).
6.        Komunikasi data.
7.        Wide Area Network (WAN).
8.        Local Area Network (LAN).
9.        Storage Area Network (SAN).
10.    Sistem pemberian isyarat lainnya pada gedung (seperti kebakaran, keamana, energi, HVAC, EMS, dan lainnya).

Sistem pengkabelan secara horizontal dapat dibuat dalam bentuk under-floor atau overhead.  Topologi yang dapat dipasang pada horizontal cabling pada data center adalah topologi star, maksudnya adalah Jarak yang ditempuh pada sistem pengkabelan horizontal.

BACKBONE CABLING

Fungsi dari sistem pengkabelan backbone adalah untuk menyediakan koneksi antara main distribution area, horizontal distribution area, dan merupakan entrance area. Sistem pengkabelan backbone terdiri dari kabel backbone, main cross-connect, horizontal cross-connect, terminasi mekanikal, dan patch cord (jumper) yang digunakan untuk koneksi silang backbone-to-backbone. Sistem pengkabelan secara backbone harus mendukung kebutuhan konektivitas yang berbeda, misalnya LAN, WAN, SAN, saluran komputer, dan koneksi console perangkat. Pada dasarnya performansi transmisi tergantung dari karakteristik kabel, perangkat keras yang terhubung, patch cord dan kabel cross-connect, jumlah koneksi, dan perlakuan fisik terhadap kabel tersebut.
Cara pengaman media transmisi jaringan (pengkabelan) yang benar yaitu :
  1. Planning. Sebelum kita melakukan pengkabelan, sebaiknya kita membuat rencana agar pengkabelan yang akan kita lakukan tidak mengalami kendala.
  2. Grounding. Sebuah upaya keamanan dengan cara penanaman kabel ke dalam tanahuntuk menghilangkan beda potensial antara logam yang teraliri arus listrik dengan tanah.
  3. Wiring Closet adalah tempat dimana jaringan dimulai. Semua kabel akan bermuara di wiring closet. Terletak disebuah tempat dimana semua kabel terkumpul. Wiring closet yaitu sebuah ruangan kecil yang biasanya ditemukan pada bangunan kelembagaan seperti sekolah dan kantor, di mana sambungan listrik dilakukan. Sedangkan yang digunakan untuk berbagai tujuan, penggunaan yang paling umum adalah untuk jaringan komputer. Banyak jenis koneksi jaringan untuk menetapkan batas jarak antara peralatan end-user seperti PC, akses perangkat pada jaringan, seperti router. Pembatasan ini mungkin memerlukan beberapa wiring closet di setiap lantai gedung besar.Penempatan wiring closet juga sangat penting agar jaringan dapat terkoneksi tanpa masalah.
  4. Horizontal kabel yang menghungkan host/computer ke 1 wiring closet(antara cross – connect panel di satu wiring closet) sering menggunakansebagai 100 ohm, 4 pair, UTP, solid conductor cable, ditentukan dalamstandart ANSI/TIA/EIA – 568 untuk komersial bangunan.
  5. Backbone Cable adalah kabel yang menghubungkan wiring closet satudengan wiring closet yang lain atau pusat connection point dapat menggunakan100 ohm UTP, 62.5/125 – micron atau 50/125 – micron multimode fiber optic, atau 8.3/125 – micron singlemode fiber optic.
  6. Conduit adalah pelindung kabel berbentuk pipa atau kotak melindungi sepanjang kabel. Dapat terbuat dari material metal ataupun plastik. Yang terbuat dari metal bersifat kaku, sedangkan yang terbuat dari plastik bersifat fleksibel / lentur. Conduit terbentang antara area kerja menuju wiring closet. Dalam pengisian kabel, harus disisakan ruang kosong dalam conduit sebesar 40% dari kapastitas conduit. Dapat dipakai di rute horizontal cable ataupun backbone cable. Cable tray sebagai alternatif dari conduit. Mempunyai fungsi yang sama dengan conduit Berbentuk seperti rak yang menopang kabel dan membentuk jalur. Perbedaan antara conduit dengan cable tray adalah jika cable tray adalah conduit yang mempunyai rongga sehingga memudahkan untuk penggantian kabel apabila ada kerusakan.
  7. Wall plate adalah penanaman kabel di dalam dinding agar pengkabelan menjadi lebih rapi

0 komentar:

Posting Komentar